The feeling is right!
Mencoba menulis lagi setelah sekian lama absen dari dunia wartawan, ternyata susah ya. Tapi, sebenernya dari dulu emang aku suka bingung sih kalau disuruh nulis bebas gitu. Malah lebih suka kalau ada arahan, ada tema yg udah ditentuin.
So, now I'm gonna start to tell about my first pregnancy aja kali ya.
First of all, aku tau pertama kali aku hamil itu tanggal berapa ya, bentar. *cek kalender dulu* Kalau engga salah 31 Maret 2018 deh, itu dua hari sebelum aku cabut ke Jakarta.
Setelah menikah tanggal 9 Maret 2018 di Bogor, beberapa hari kemudian aku bertolak ke Sumatera Barat buat pesta di rumah mertua (yang kemudian jadi tempat tinggalku juga sekarang).
Selama bulan Maret itu, aku sama suami sempet jalan-jalan ke tempat-tempat wisata deket rumah, misalnya Bukittinggi dan Istana Pagaruyung.
Dibilang deket banget juga engga sih, mengingat Bukittinggi jaraknya sekitar 40 km-an dan waktu tempuhnya sekitar 1 jam (kalau enggak pakai berenti-berenti).
Nah, sebenernya waktu perjalanan ke Bukittinggi ini, perasaan aku udah agak nggak enak, apalagi setiap suami melintas di jalan berlubang. *btw kita jalan pakai motor* Ada pikiran "Duh, kalau aku hamil, kira-kira save nggak yaa perjalanan jauh kayak gini. Duh, jalannya berlubang, lagi."
Meskipun saaat itu belum tau sama sekali kalau positif hamil karena pas ke Bukittinggi baru sekitar 2 mingguan setelah nikah.
Oya, selama sebulan pertama kehamilan juga rasanya gampaaang banget ngantuk. *walaupun dari dulu emang orangnya ngantukan sih* :)))
Tapi somehow, gampang capek juga. Waktu ke Pagaruyung itu pun, pas perjalanan pulang yang sempet dibawa mampir-mampir sama suami, rasanya udah males dan pengen sampe rumah aja.
Cuma karena enggak enak sama suami kalau minta langsung pulang, jadi ya udah dibawa asik aja. Pada akhirnya suami nyadar juga sih, kok aku enggak semangat. Eh malah dianya yang baper hahaha..
Seminggu sebelum cek, feeling semakin kuat kalau emang positif hamil. Tapi, aku sama suami belum berani cek karena takut kecewa. Plus, suami (yg waktu itu belum tahu perhitungan siklus menstruasi aku) juga mikir too soon to check.
Di sisi lain, entah kenapa aku kok yakin banget dengan adanya mual-mual (walaupun belum sampe muntah).
Menstruasi telat sehari, dua hari, tiga hari. I be like "okay, keep calm". Sampai pada akhirnya 2 hari sebelum keberangkatan ke Jakarta, aku setengah maksa suami buat ke bidan. Aku enggak mau ada perasaan ngga tenang lagi kayak waktu ke Bukittinggi.
Setelah dicek, ternyata alhamdulillah bener positif, sedangkan suami masih setengah percaya haha.. Selanjutnya, aku minta surat keterangan ke bidan karena aku mau bepergian naik pesawat.
Alhamdulillah (lagi), kandungan dan kondisiku sehat walafiat, jadi waktu itu bidan enggak ragu kasih surat keterangan hamil dengan UK 5 minggu.
That's the story when I know that I'm pregnant. Welcome my little light :*
So, now I'm gonna start to tell about my first pregnancy aja kali ya.
First of all, aku tau pertama kali aku hamil itu tanggal berapa ya, bentar. *cek kalender dulu* Kalau engga salah 31 Maret 2018 deh, itu dua hari sebelum aku cabut ke Jakarta.
Setelah menikah tanggal 9 Maret 2018 di Bogor, beberapa hari kemudian aku bertolak ke Sumatera Barat buat pesta di rumah mertua (yang kemudian jadi tempat tinggalku juga sekarang).
Selama bulan Maret itu, aku sama suami sempet jalan-jalan ke tempat-tempat wisata deket rumah, misalnya Bukittinggi dan Istana Pagaruyung.
Dibilang deket banget juga engga sih, mengingat Bukittinggi jaraknya sekitar 40 km-an dan waktu tempuhnya sekitar 1 jam (kalau enggak pakai berenti-berenti).
Nah, sebenernya waktu perjalanan ke Bukittinggi ini, perasaan aku udah agak nggak enak, apalagi setiap suami melintas di jalan berlubang. *btw kita jalan pakai motor* Ada pikiran "Duh, kalau aku hamil, kira-kira save nggak yaa perjalanan jauh kayak gini. Duh, jalannya berlubang, lagi."
Meskipun saaat itu belum tau sama sekali kalau positif hamil karena pas ke Bukittinggi baru sekitar 2 mingguan setelah nikah.
Oya, selama sebulan pertama kehamilan juga rasanya gampaaang banget ngantuk. *walaupun dari dulu emang orangnya ngantukan sih* :)))
Tapi somehow, gampang capek juga. Waktu ke Pagaruyung itu pun, pas perjalanan pulang yang sempet dibawa mampir-mampir sama suami, rasanya udah males dan pengen sampe rumah aja.
Cuma karena enggak enak sama suami kalau minta langsung pulang, jadi ya udah dibawa asik aja. Pada akhirnya suami nyadar juga sih, kok aku enggak semangat. Eh malah dianya yang baper hahaha..
Seminggu sebelum cek, feeling semakin kuat kalau emang positif hamil. Tapi, aku sama suami belum berani cek karena takut kecewa. Plus, suami (yg waktu itu belum tahu perhitungan siklus menstruasi aku) juga mikir too soon to check.
Di sisi lain, entah kenapa aku kok yakin banget dengan adanya mual-mual (walaupun belum sampe muntah).
Menstruasi telat sehari, dua hari, tiga hari. I be like "okay, keep calm". Sampai pada akhirnya 2 hari sebelum keberangkatan ke Jakarta, aku setengah maksa suami buat ke bidan. Aku enggak mau ada perasaan ngga tenang lagi kayak waktu ke Bukittinggi.
Setelah dicek, ternyata alhamdulillah bener positif, sedangkan suami masih setengah percaya haha.. Selanjutnya, aku minta surat keterangan ke bidan karena aku mau bepergian naik pesawat.
Alhamdulillah (lagi), kandungan dan kondisiku sehat walafiat, jadi waktu itu bidan enggak ragu kasih surat keterangan hamil dengan UK 5 minggu.
That's the story when I know that I'm pregnant. Welcome my little light :*
Comments
Post a Comment