Pertama kali ketemu suami
If someone asks me where and when exactly I dated with my husband before we married, i can’t tell because we never make it official at all.
Jadi semuanya ngalir aja gitu. Ada sih tanggal tertentu yg kita anggap spesial, tapi itu kita yg tentuin sendiri karena emang ngga ada aksi “penembakan” kayak abege abege “kamu mau ngga jadi pacar aku”
Tapi, kalau orang tanya kapan dan di mana kita pertama kali ketemu, I can describe it in detail. Haha
Saya ingat betul waktu itu saya masih baru jadi jurnalis, kurang dari 5 bulan lah. Belum ada pengalaman jadi jurnalis sebelumnya, jadi setiap liputan selalu deg-degan.
Apalagi, dulu saya ditempatkan di desk nasional yaaaaang pas banget lagi masa-masa kampanye pemilu 2014.
Setiap liputan ngga jauh-jauh dari konferensi pers dua kubu (Jokowi-Prabowo kayak sekarang. Throwback ngga sih?!), Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu), sama KPU (Komisi Pemilihan Umum).
Nah tibalah saat itu penugasan diberikan pada saya untuk meliput Prabowo yang dijadwalkan bertemu para pedagang dan pembeli di Pasar Tanah Abang.
I remember that was Friday. Sebelum ke Tanah Abang, Prabowo solat Jumat dulu di Masjid Cut Meutia. Tapi, saya sudah stand by di Pasar Tanah Abang sejak pukul 10. Lihat situasi, ceritanya.
Sambil menunggu, saya makan ketoprak dulu di dekat Blok G. Setelah saya perhatikan, ada beberapa orang di sana yang juga jurnalis. Namun, saya tidak kenal satupun.
Setelah selesai makan, saya bingung harus ngapain, sementara editor saya waktu itu sudah menanyakan tulisan. Saat saya tengah celingukan, seseorang mendekati saya dan bertanya tempat saya bekerja.
Dari identitas yang tergantung di dadanya, saya tahu lebih dulu kalau kami berasal dari induk perusahaan yang sama.
Akhirnya kami berkenalan dan taraaaa dialah seseorang yang menjadi suami saya sekarang haha. Well,fyi, sebagai jurnalis wajar aja sih tiba-tiba ada yang deketin nanya nama dan dari mana.
Malah kita dituntut harus melebarkan koneksi sebanyak-banyaknya baik ke narasumber atau ke sesama jurnalis.
So, waktu itu saya belum kepikiran apa-apa pas suami saya ajak kenalan. Apalagi mikir kalau dia suka sama saya! Walaupun pada akhirnya dia ngaku juga sih waktu itu udah suka hahaha (geer mode on).
Saya senang-senang aja tuh, ada temen buat liputan di lapangan. Terlebih dia udah banyak temennya gitu waktu liputan. Beda sama diriku yang celingukan sendirian.
Dia juga yang ngajak saya masuk ke dalam Blok A soalnya ada desas-desus kalau Prabowo mau meninjau ke situ.
Tapi, setelah masuk, suasana yang rame banget bikin kami terpisah. Saya pun engga pikir panjang lagi harus cari dia karena fokus saya di Prabowo saat itu.
Setelah drama kejar-mengejar Prabowo yang lari ke sana kemari dengan timnya kemudian ia pergi naik ojek entah ke mana, saya pun lunglai. Mau nulis berita apa????
Akhirnya dari situ saya malah ngungsi ke posko pemenangannya Jokowi. Haha. Bukan cari tempat mengadu sih, apalagi ngadu domba, tapi emang di sana banyak banget makanan waktu itu. Trus, ada temen juga yang lagi stand by di sana.
Di sana, saya menulis berita seadanya hasil wawancara fox pop para pedagang soal Prabowo. Suami saya pun terlupakan begitu saja :)))
Sampai beberapa hari kemudian, kami ketemu lagi di Bawaslu. Besoknya ketemu lagi, besoknya juga, dan terus begitu karena kami kebetulan sama-sama ditugaskan di Bawaslu.
Sudah tukar pin BBM (yhaa memang waktu itu lebih happening BBM daripada whatsapp haha), sudah ngobrol panjang lebar dan intens, berlanjut ke makan bareng, nonton bareng, lama-lama engga bisa kalau engga komunikasi 🥰
Makanya saya engga tau kapan hubungan ini bermula, karena ya it just happened, kami ngerasa cocok satu sama lain baik dengan kekurangan dan kelebihan kami. Sampai akhirnya kami menikah deh!
Happy 1st anniversary ayah!
Comments
Post a Comment