#REVIEW Clodi Sakina

Assalamualaikuuum everybodyyy.. jadi sekarang saya mulai meniatkan hati untuk lebih rajin nulis biar otak tetep jalan terus!

Tapi, mengingat casan laptop blm jadi beli (semoga laptopnya ngga rusak, kelamaan ngga dipake T.T), sekarang nulisnya di hp mungil dulu aja deh.

Nah, kali ini saya mau review clodi atau cloth diapers alias popok kain merek Sakina. Gimana ya, kalau diartiin secara harfiah gitu, popok kain di Indonesia me-refer-nya ke popok tali gitu ngga sih?

Well, maksudnya clodi di sini tuh yg kayak gini nih:

(kiri-kanan) Sakina model snap dan perekat

Jadi, dari sekian banyak (ngga banyak banget juga sih sebenernya) merek clodi yg beredar, pilihan saya jatuh ke Sakina.

Infonya sih Sakina ini merek lokal, ya dari namanya juga udah ketauan kali ya. Pasti langsung terbayang orang abis nikah, kan sakina mawaddah warahmah (yha garing, skip!) 

Btw, udah banyak kali ya yg bikin review Sakina nih. Tapi saya cuma mau cerita aja pengalaman pake ini selama kurang 2 bulan, mungkin ada yg beda atau ada yg sama. Eh bukan saya juga sih yg pake, tapi anak saya bahahaha... (yakaleee)

Pertama kali Rahma dipakein clodi waktu umur dia lewat 2 bulan, lupa tepatnya kapan yg jelas sebelum 2,5 bulan. Soalnya, waktu itu pas banget berhari-hari hujan. Dampaknya, popok kain (tali) sama kain panjang/bedong lama keringnya.

Trus kenapa pilih Sakina? Alasannya simple sih, seperti kebanyakan buibu lainnya, karna merek ini yg harganya paling masuk kantong saya hahaha. Kalaupun ada yg lebih murah, saya agak takut dipakaikan ke Rahma. 

Pertama kali, saya beli yg model perekat 4 buah dan insert tambahan 6 buah. Menurut deskripsinya sih, ini memang untuk newborn soalnya bisa dipakai bayi yg beratnya mulai 3 kg sampai 11 kg.

Harganya sekitar Rp 30.000 udah termasuk ongkir. Kalau belum sama ongkir sekitar Rp 22.000. Saya belinya di Shopee waktu itu, tapi punten euy lupa nama tokonya.

Sakina model perekat

Bagian dalam atau inner Sakina model perekat

Waktu pertama coba kira-kira sejam, hasilnya pipis Rahma bocor ke mana-mana ðŸ˜ª padahal dari informasi yg saya baca, clodi ini setidaknya bisa dipakai 4 jam. Kalau di deskripsi produknya, insert clodi bisa menampung 150cc air. Hmm, itu berapa kali pipis ya?

Saya pun berpikir, mungkin karena pemakaiannya kurang tepat. Selain itu, karena model ini tuh insert-nya langsung nempel sama kulit bayi, jadi menurut saya gampang bergeser.

Atas dasar itu ku tak menyerah dan tetep pakai clodi, meski memang ngga seharian full. Pasalnya, sang ayah strict banget sama kulit Rahma. Takut iritasi katanya, kalau bayi sekecil itu udah pakai clodi, apalagi pospak (popok sekali pakai).

Setelah beberapa minggu, sang ayah pun menyarankan untuk tambah clodi. Akhirnya saya beli tipe lainnya yakni snap atau yg berkancing.

Harganya lebih mahal yaitu hampir Rp 50.000 belum termasuk ongkir. Makanya, saya belinya 3 biji aja. Hehe.






Nah, tipe snap ini selain beda modelnya, insert-nya juga lain kalau dibandingkan dengan tipe perekat. Kalau tipe snap dapat insert-nya yg berbahan microfiber jadi mirip handuk gitu. Sementara kalau perekat, bahannya diadora yg sama kayak bahan insert clodi-nya.

Insert clodi Sakina bahan microfiber dan diadora

Dari 2 model snap dan perekat ini, bisa ku bilang yg snap lebih baik dalam menyerap maupun menampung cairan pipis. Bisa jadi karena inner-nya yg full jadi pipis bayi ngga kemana-mana. Berbeda dengan model perekat, yang mana kulit bayi langsung menyentuh insert. Sementara insert ini gampang sekali bergeser.

Bagian dalam atau inner clodi Sakina model snap

Selain itu, mungkin juga karena insert tipe snap berbahan microfiber karena klaimnya bisa menahan cairan sampai 250 ml.

Mungkin dari segi perawatan dan cara nyucinya juga pengaruh sih. Soal ini, saya akan buatkan tulisan terpisah ya. Biar fokus dan ngga terlalu panjang di sini.

Saya pernah coba sekali switch insert diadora dipakaikan di clodi snap dan hasilnya kurang bagus karena cepat bocor. Tapi, kembali lagi, ada beberapa faktor kenapa hal tersebut bisa terjadi.

Kesimpulan

Setelah 2 bulanan pakai clodi (yg merek ini ya, kalau merek lain belum coba), paling efektif pakainya kurang dari 4 jam.

Kalau pipis bayi lagi banyak atau sering, 2 jam pun bisa bocor. Ditambah lagi kalau pakainya kurang pas, sejam pun wassalam deh.

Meski begitu, menurut saya, 3-4 jam cukup pas sih untuk ganti clodi. Karena kalau terlalu lama, seperti kalau pakai pospak yg kebanyakan buibu baru diganti di atas 4 jam, itu kurang baik buat kulit anak.

Terlebih, kalau kulit anaknya sensitif alias gampang iritasi. Clodi bisa jadi alternatif karena bahannya dari kain, bukan plastik kayak pospak gitu.

Sekian review dari saya soal clodi. Kalau ada kesempatan (dan uang lebih buat beli! Haha), saya bakal review clodi yg harganya di atas Sakina buat perbandingan deh.

Terima kasih atas waktunya membaca review ini sampai selesai. Semoga infonya berguna ya, moms! Kiss kiss :*

Comments

Popular Posts