Pemilu 2019 dan Pengaruhnya Terhadap Penilaian Sifat Seseorang







Jangan serius-serius yaa setelah baca judulnya. Alih-alih pengamat media sosial, saya mah hanya netizen biasa. Tulisan ini berawal dari keresahan saya akan Pemilu yang udah beres, tapi kisruhnya masih lanjut terutama di dunia maya. Bukan bunda maya, apalagi luna maya. Okesip.

Perkenalkan, saya bukan pendukung 01 ataupun pengagum 02, walaupun saya memilih salah satunya di bilik suara, Rabu, 17 April 2019 lalu. Saat ini saya "terpaksa" harus menikmati kegaduhan fans dua kubu tersebut di media sosial saya, baik itu Facebook, Twitter, maupun Instagram. Dari ketiga medsos ini, Facebook yang paling parah. 

Apa karena pertemanan saya di Facebook mencapai 1.500 yaa? Sementara di Instagram ngga sampai 200 apalagi di Twitter yang cuma follow akun-akun berita. Ya ampun, sungguh saya agak menyesal juga dulu waktu baru-baru Facebook happening, saya terbawa suasana dan add/accept orang sebanyak-banyaknya. Padahal engga semuanya dikenal.

Tapiiii, sekarang mau dihapus-hapuskan juga kok ya lelah harus sortir sebanyak itu. 

Well sebenernya saya bukan mau bahas jumlah teman di Facebook sih. Cuma fenomena Pilpres 2019 ini malah memengaruhi cara pandang saya (dan mungkin banyak orang lainnya) terhadap sifat seseorang. Jadi begini, dulu saya pernah kagum banget sama seseorang (tsaelaaah buka masa lalu). 

Orangnya cerdas dan wawasannya luas. Engga terhitung banyaknya buku yang dia punya dan baca. Saya pun sering meminta bantuan dia untuk mengerjakan tugas-tugas saya.

Namun, kini ketika melihat dia sangat vokal membela salah satu pasangan calon (paslon). Saya seketika jadi ilfeel. Benar-benar langsung sirna kekaguman saya layaknya jentikan jari Thanos. (Engga usah bahas Avengers Endgame lebih jauh ya, saya sedang menghindari spoilers sampai 3 bulan ke depan hahaha)

Why oh whyyy should he try so hard to convince people about how "amazing" his idol? Setelah pemilihan pun, dia jabarin data-data, proses rekapitulasi oleh KPU (Komisi Pemilihan Umum), etc segala macem. Ditambah lagi dia kayak ngga mau dikritik gitu loh, keliatan dari balas-balasannya dia di komentar. I mean, IMO dia juga bukan timses sang capres gitu. Or maybe he is? 

Lagian junjungannya itu juga enggak suci-suci banget. Dia udah nonton Sexy Killers belum ya? Kok segitunya amat ngebelain.

On the other hand, ada dua teman saya yang dulu mereka kurang diperhitungkan gitu deh di angkatan sekolah, karena (maaf) agak weird. But lately, lewat status-statusnya, mereka justru speak up hal-hal yang lebih logis soal capres ini. 

Misalnya, kurang lebih analoginya begini, ketika fans dua kubu saling "baku hantam" sementara sang capres yang dibela mungkin justru sedang asyik minum teh dan tertawa melihat timeline media sosial mereka.

Like, hello what will you get after this? Are you one of their buzzer? Ya engga sih? Terus pikiran saya sama dua temen saya ini berubah jadi lebih respect.

C'mon people, daripada bela-belain Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin atau Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno sambil caci maki yang kontra, mending kita ngelaba, ayo kita ngelaba, ngelaba bukan sembarang ngelaba. Auto nyanyi~

"Tapi emangnya kamu mau kalau dicurangi sama lawan kamu?" Ya kalau ada kecurangan kan tinggal lapor. Lapornya ke Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) dan MK (Mahkamah Konstitusi) bukan ke Facebook. Sesebabang Mark Zuckerberg (ini saya browsing dulu gimana penulisan yang bener hahaha) juga ngga paham sama omongan ente.

"Halah Bawaslu juga memihak petahana. Di mana keadilan?". Ya kalau kayak gitu cara berpikirnya sih, banyak di Indonesia Raya ini yang tidak adil dan dilewatkan begitu aja oleh sebagian besar masyarakat. 

Contoh, itu loh kasusnya kakak-beradik Joni dan Jeni yang dicabuli. Sekarang pelaku pencabulan malah bebas berdasarkan putusan hakim yang mempertibangkan bahwa "tidak adanya saksi". Menurut ngana aja kalau ada saksi ngga jadi pencabulannya keleus.

So, let's wait and see how KPU works. Sambil berdoa semoga seluruh panitia yang gugur dalam proses demokrasi ini, mendapat tempat terbaik di sisi Allah.
Aaamiiiin...

Comments

Popular Posts